Wednesday 27 April 2016

CARA MEMBUAT BAGLOG JAMUR TIRAM



Karena berbagai kesibukan, tolong jangan hukum saya karena sudah absen kurang lebih 2 tahun, Bismillah...., Saya niatkan lagi untuk membagi ilmu Banten, eits.. jangan salah sangka ilmu Banten di sini bukan ilmu Debus, karena saya juga belum lulus ilmu kebalnya dan golok masih bisa menembus kulit saya..

Kali ini saya akan share ilmu dan pengalaman dalam dunia perjamuran. 
beberapa postingan yang lalu sudah ditampilkan cara-cara membuat bibit jamur tiram, dimulai dari pembuatan F0, F1, dan F2. Waktu itu sengaja alat-alat yang ditampilkan masih menggunakan alat-alat sederhana, karena alat-alat tersebutlah yang berjasa mengantarkan saya dapat bertahan di dunia jamur sampai berkembang sekarang (keterbatasan sarana prasana jangan jadi halangan usaha).
Pembuatan media tanam (baglog) jamur tiram, diawali dengan pemilihan bahan baku yang baik. Adapun bahan bakunya antara lain:

1) Serbuk kayu 
Semua jenis kayu bisa digunakan, asal jangan menggunakan kayu bergetah yang menyengat seperti kayu pinus. Dan yang paling dilarang menggunakan serbuk kayu curian... gak berkah, Broo. Kalo mau mengejar waktu panen cepat pakai serbuk kayu lunak seperti albasia, jabon, dll. Kalo mau biar baglognya awet pakai serbuk dari kayu keras seperti mahoni, jati, dll
Rekomendasi: Gunakan serbuk kayu dari jenis kayu lunak, biar cepet panen, cepet dapet duitnya.

2) Dedak
Gunakan dedak yang baru dan masih bagus, yang masih banyak mengandung menir padi. Pantang pake dedak yang sudah menggumpal dan banyak kutunya, karena sebagian kontaminasi atau penyakit berasal dari dedak.

3) Kapur Pertanian
Tolong ya, pake kapur pertanian yang berasal dari toko pertanian. Jangan sekali-kali pake kapur tulis, madrasah sebelah ntar ga bisa belajar. haha..

4) Air
Gunakan air yang jernih, utamakan air tanah (sumur atau jetpam). Jika memakai air PDAM atau air hujan endapkan dahulu selama 3 hari.

Sedangkan alat-alat yang harus disediakan yaitu:
1) Sekop
2) Plastik PP (ukuran 17x30, 17x35, 18x35, 20x40, disesuaikan aja bos, klo mau cepet pilih 17x30)
3) Drum pengukusan (drum bekas oli atau minyak tanah)
4) Plastik dan terpal untuk menutup drum waktu pengukusan.

Carane piye? Kumaha carana? How to do it? bagaiman caranya?
  1. Ayak serbuk gergaji dengan menggunakan ayakan pasir untuk memisahkan potongan serbuk yang masih besar,
  2. Campurkan serbuk kayu, dedak dan kapur dengan perbandingan serbuk:dedak:kapur = 1 karung : 2,5 kg: 0,5kg, ada juga yang menggunakan 100:10:1. Perbandingan itu mah terserah sodara-sodara disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada. Diutak-atik aja, gak dosa ini, ntar juga ente nemu sendiri komposisi yang pas bwt ente.
  3. Setelah tercampur rata, kucurkan air bersih secukupnya. Ciri adonan yang pas, dikepal air tidak mengucur, kalo kepalannya dibuka adonan tidak buyar.
  4. Masukkan adonan tersebut ke dalam plastik, usahakan memasukkannya padat. Gunakan botol berisi air untuk memadatkannya.
  5. Ikat plastik yang berisi adonan serbuk kayu dengan tali rapia, atau cukup dipelintirkan dan dilipat bagian plastik yang tersisa di atasnya.
  6. Kukuslah dalam drum, gunakan gas LPG biar lebih simpel gas usah ditungguin, kla dah abis gas nya mati sendiri kan kompornya. Drum kecil bekas oli, cukup 1 tabung kecil ukuran 3kg.
  7. Baglog yang mateng dicirikan dengan bau yang khas dari baglog yang sudah direbus, tidak berbau asem.
  8. Angkat dan dinginkan baglog tersebut di ruang pembibitan.

Tahap Pembibitan
  1. Sebelumnya baglog mateng dimasukkan di ruang pembibitan, usahakan ruangannya dibersihkan dan dipel hingga kinclong.
  2. Hidupkan lampu spirtus, lalu semprotkan alkohol 70% diarea pembibitan.
  3. Semprot tanganmu juga dengan alkohol.
  4. Sterilkan spatula (batangan stainles yang cukup panjang untuk mengorek bibit dalam botol dengan cara disemprotkan alkohol dan dibakar hingga warnanya merah.
  5. Setelah spatulanya dingin, koreklah bibit dari dalam botol dengan menggunakan spatula steril.
  6. Tuangkan bibit dari dalam botol ke dalam baglog, usahakan bibit berada di pinggiran plastik jangan ngumpul di tengah baglog.
  7. Selanjutnya, pakaikan cincin dari bambu/plastik dengan diameter 2-4 cm tegantung ukuran lebar plastik yang digunakan.
  8. Tutup dengan menggunakan kapas steril atau kertas.
  9. Ikat dengan karet gelang.
  10. Tunggu miselium jamur sampai penuh (kurang lebih 30 hari), 
  11. simpan baglog yang sudah dibibit di ruang inkubasi.
  12. Jangan lupa berdo'a agar tidak ada kontaminasi dan kegagalan 
  13. Panen ga kan lama lagi kalo miselium sudah putih semua.

Terima kasih. Saya do'akan agan-agan yang baru belajar bisa sukses berbisnis jamur tiram. 
Mohon maaf juga, kalo ada master-master jamur yang baca postingan ini, ini cuma versi hasil pengalaman saya.

No comments:

Post a Comment

Tutorial Cara Membuat Bibit Jamur Tiram 3 Yang masih belum faham cara membuat bibit jamur tiram, silahkan disimak proses pembuatannya mul...